Jumat, 03 Februari 2017

NHW #2 Pengingat Diri



Menjadi ibu professional kebanggaan keluarga adalah sebuah impian bagi setiap ibu. Mampu mengurus keluarga dengan baik, mendidik anak-anak dengan baik, mengelola manajemen keluarga dengan baik serta mampu memegang peranan dalam masyarakat merupakan indicator keberhasilan seorang ibu professional. Dalam materi pekan kedua ini pemikiran saya benar-benar terbuka. Bahwa untuk menjadi seorang ibu professional harus menjalani beberapa tahapan secara berkesinambungan, tak bisa dipisahkan ataupun tak bisa dilompati antara satu tahapan dengan tahapan berikutnya karena jika ada yang terlewati maka akan terjadi ketimpangan satu sama lain.

Untuk menjalani tahapan-tahapan tersebut, peranan suami, anak-anak serta lingkungan pun memiliki arti yang penting. Dukungan dari suami adalah salah satu yang sangat penting bagi saya, mengingat anak saya baru satu dan baru berumur 3 tahun dan belum bisa diajak tukar pikiran. 

Teringat saat saya mengatakan bahwa saya ingin bergabung dengan komunitas ibu professional ini, suami saya  memberikan dukungan dan semangat untuk saya agar bisa mengembangkan diri, menambah wawasan yang tentunya untuk diaplikasikan dalam keluarga. Dan ketika saya menerima materi kedua dari matrikulasi ini, saya pun membagi apa yang saya dapatkan kepada suami saya untuk didiskusikan bersama. Kemudian tibalah saat saya membagi Nice Home Work #2. Dalam obrolan kami,

“Yah, ibu dapet tugas bikin checklist indicator profesionalisme perempuan, nih yah” kata saya sambil memberikan NHW #2

“Yah, ibu mesti gimana ya biar ayah bahagia?”

Sambil tersenyum, ia menjawab, “ayah mah udah bahagia kok sama ibu”

“iiiih ayah mah, seriuuus” kata saya.

“iya ayah serius, da apa lagi atuh?” masih sambil senyum.

Dengernya saya berkaca-kaca hampir nangis terharu. Ga tau kenapa saya tiba-tiba begitu, rasanya gimanaa gitu, ga bisa dilukiskan dengan kata-kata. Ya, mungkin saya nya juga yang jadi baper, hehe..
Sambil menenangkan perasaan, saya coba senyum agak ketawa ketiwi, “ibu juga bahagia sama ayah sekarang. Tapi yah, ayah mau ibu gimana gitu? Maksudnya ibu harus gimana biar ibu bisa lebih baik lagi, apa yang kurang gitu”

Sambil senyum-senyum, “iya atuh, ibu teh harus lebih rajin beberes”

Waw… hahaha… sebenernya ini jawaban yang sudah saya pikirkan. Malu sendiri akhirnya, hihihi…

Dari awal pernikahan kami, sudah terjalin komitmen dan kesepakatan tidak tertulis bahwa kami akan saling menerima apapun kelebihan dan kekurangan yang kami miliki. Dan selama ini suami saya tidak pernah sekalipun complain.

Dalam keseharian saya, saya suka sekali memasak, suka membuat kue dan suka sekali menemani anak bermain. Satu hal yang memang kurang dari saya adalah, saya kurang begitu detil dalam hal merapikan rumah sementara suami saya sebenarnya adalah orang yang begitu detil dalam hal kerapihan.

Oleh karena itu, sebagai upaya untuk menjadi ibu professional adalah dengan terus memperbaiki diri dan menerima segala masukan yang diberikan oleh orang-orang terdekat, terutama suami. Dan dikarenakan kalimat yang dikeluarkan suami hanyalah “rajin beberes” maka saya akan menguraikan kata “rajin beberes” ini kedalam beberapa hal untuk membuat checklist indicator perempuan professional, yaitu :

  1. Sebagai Individu
No.
Rajin Beberes untuk :
Rincian
Target & Upaya
1.
Beres untuk hubungan diri dengan Allah SWT
-       Bersegera dalam hal ibadah wajib
-       Berusaha menjalankan ibadah sunnah
-       Berusaha menuntaskan hafalan AlQuran
-       Melaksanakan ibadah wajib tepat waktu setiap hari
-       Mampu melaksanakan shalat tahajud maupun dhuha minimal 3 kali seminggu
-       Menuntaskan program one day one ayat
2.
Beres untuk hubungan antar manusia
Menjalin silaturahim dan komunikasi yang baik dengan keluarga, kerabat, tetangga, dan teman.
Melakukan kunjungan seminggu sekali untuk mempererat silaturahim

  1. Sebagai Istri
No.
Rajin Beberes untuk :
Rincian
Target & Upaya
1.
Kerapihan rumah
Menampilkan kondisi rumah yang rapi, bersih dan tertata
Berusaha untuk selalu membersihkan dan merapikan rumah setiap hari
2.
Beres untuk urusan dapur
Mampu menyajikan hidangan yang sehat, enak dan disukai
Mencari berbagai resep pilihan dari internet dan langsung mempraktekan di rumah
3.
Beres dalam hal komunikasi
Membuka diskusi harian, saling mendengar, saling bicara mengenai kejadian yang dialami, saling memberi masukan dan saling memahami.
Melakukan obrolan ringan setiap hari sebelum tidur minimal 5 menit

  1. Sebagai Ibu
No.
Rajin Beberes untuk :
Rincian
Target & Upaya
1.
Beres untuk memahami anak
-       Menggali ilmu parenting
-       Mempererat bonding antar ibu dan anak
-       Bergabung dengan komunitas parenting
-       Membaca berbagai buku parenting
-       Browsing mengenai parenting
-       Selalu menemani anak ketika bermain
-       Menyusun kegiatan bermain harian anak yang terjadwal setiap hari
2.
Beres dalam hal tumbuh kembang anak
Memastikan bahwa anak sudah tumbuh dan berkembang sesuai dengan tahapan usianya
-       Selalu mengukur tinggi dan berat badan anak sebulan sekali
-       Memberikan asupan makanan dengan gizi seimbang setiap hari
-       Melakukan tes pra skrining tumbuh kembang sesuai dengan tahapan usianya

Inilah tugas yang telah saya selesaikan untuk NHW #2 yang sebenarnya bukan hanya untuk menggugurkan kewajiban tapi tugas ini adalah untuk diri saya sendiri, sebagai pengingat, sebagai sarana bagi saya memperbaiki kualitas diri. Saya sangat menyadari bahwa poin-poin indicator yang saya buat akan selalu berubah seiring dengan perubahan kondisi keluarga dan kebutuhan yang akan berbeda setiap waktu. Namun, poin-poin yang saya buat ini akan saya jadikan acuan untuk bisa direalisasikan dan dikembangkan kedepannya.

Teringat akan sebuah pepatah, “tulis apa yang akan kamu lakukan, dan lakukan apa yang telah kamu tulis”. Semoga Allah memampukan saya untuk bisa melakukan apa yang sudah saya tulis ini.

Sukabumi, 3 Februari 2017

Dalam dinginnya Sukabumi