Rabu, 29 Maret 2017

NHW #9 Bunda sebagai Agen Perubahan



Alhamdulillah akhirnya sampai juga pada NHW #9, pecan terakhir dalam kelas matrikulasi IIP. Tak terasa, 9 pekan sudah saya menerima berbagai ilmu yang sangat bermanfaat untuk kehidupan saya. Sayangnya, pada pecan terakhir ini, saya mengerjakannya dengan tidak tepat waktu, karena anak yang sakit dalam beberapa hari sehingga saya tidak bisa berkonsentrasi untuk mengerjakannya. Namun, Alhamdulillah saya masih mampu mengejar ketertinggalan saya kali ini.
Dalam NHW #9 ini kita dipandu untuk menggunakan rumus :
PASSION + EMPHATY = SOCIAL VENTURE
Yang dibuat dalam bagan berikut, Semoga Allah memudahkan apa yang saya harapkan.


HOBI, MINAT, KETERTARIKAN

SKILL, HARD, SOFT
ISU SOSIAL
MASYARAKAT
IDE SOSIAL
Hobi : Mengajar
Ketertarikan : Dunia pendidikan anak usia dini, ilmu parenting
Suka belajar, mampu berkomunikasi dengan baik dengan anak-anak, suka bersosialisasi, memiliki rasa empati, optimis
Kondisi masyarakat (terutama orang tua) dengan tingkat pendidikan yang kurang belum memahami betul mengenai ilmu parenting sehingga mempengaruhi pola asuh anak-anak (terutama usia dini).
Anak-anak (terutama anak usia dini) dan para orang tua
Mengisi forum parenting di sekolah,
Membuat rumah bermain & belajar untuk anak,
Sharing ide kegiatan bermain & belajar anak sendiri di media social.

Rabu, 15 Maret 2017

MISI HIDUP DAN PRODUKTIFITAS




Alhamdulillah tak terasa proses belajar dalam tahapan matrikulasi ini sudah sampai di pekan ke-8 yang berarti tak lama lagi akan berakhir. Dan tiba juga pada NHW #8 yang masih merupakan kelanjutan dari NHW-NHW sebelumnya. Dalam NHW #8 ini kita diminta untuk focus pada hal-hal yang kita sukai dan kita bisa melakukannya. Kembali melihat NHW #8, pada kuadran SUKA dan BISA ada 4 hal yang saya tuliskan, diantaranya :

1.  Memasak & Membuat Kue
2.  Mengajar
3.  Membuat prakarya
4.  Mendongeng

Dalam instruksi NHW #8 dikatakan bahwa ambil satu aktifitas yang kita BISA dan SUKA lalu dilanjutkan dengan instruksi kedua. Namun, sepertinya saya akan mengambil 2 aktifitas yg saya BISA dan SUKA karena hal ini akan berkesinambungan dengan instruksi kedua. Dan dua aktifitas tersebut adalah memasak/membuat kue dan mengajar. Setelah menentukan aktifitas yang BISA dan SUKA ini, maka dilanjutkan dengan menjawab pertanyaan BE DO HAVE.

1.   Kita ingin menjadi apa ? (BE)
     Saya ingin menjadi istri & ibu terbaik bagi suami dan anak saya.
     Saya ingin menjadi guru/pendidik yang baik bagi anak saya juga anak-anak didik saya.
     Saya ingin menjadi pemilik toko kue.
    
2.   Kita ingin melakukan apa ? (DO)
Saya ingin mempelajari metode pembelajaran anak usia dini.
Saya ingin membuka rumah bermain & belajar bagi anak usia dini
Saya ingin bekerja sama dengan orang yang memiliki bakat bisnis, sehingga bisa mengembangkan hobi saya dalam membuat kue menjadi sebuah bisnis.

3.   Kita ingin memiliki apa? (HAVE)
Saya ingin memiliki sebuah tempat yang bisa digunakan sebagai rumah bermain dan belajar bagi anak usia dini berikut dengan segala fasilitasnya.
Saya ingin memiliki sebuah tempat yang digunakan untuk membuka usaha toko kue

Setelah mengisi BE DO HAVE, maka perhatikan 3 aspek dimensi waktu di bawah ini dan isi sesuai dengan :

1.      Apa yang ingin kita capai dalam kurun waktu kehidupan kita (lifetime purpose)
Saya ingin menjadi istri dan ibu yang terbaik dengan pencapaian yang saya inginkan yaitu ingin menjadi hafidzah Quran agar bisa menjadi contoh baik bagi anak saya.

2.      Apa yang ingin kita capai dalam kurun waktu 5-10 tahun ke depan ( strategic plan)
Dalam kurun waktu 5-10 tahun kedepan, ada beberapa hal yang ingin saya capai yaitu :
Saya ingin menunaikan ibadah haji atau umroh, saya ingin membuka rumah bermain dan belajar bagi anak usia dini, saya ingin membuka toko kue.

3.      Apa yang ingin kita capai dalam kurun waktu satu tahun ( new year resolution)
Dalam waktu satu tahun ini, saya ingin bisa menyelesaikan program matrikulasi dan bunda sayang pada komunitas IIP, saya ingin menyelesaikan hafalan Qur’an saya selama setahun, saya ingin belajar mengenai pembelajaran anak usia dini.

Semoga apa yang saya cita-citakan bisa tercapai dan diridhoi Allah SWT.

Jumat, 10 Maret 2017

Tahapan Menjadi Bunda Produktif



Materi matrikulasi pekan ini mengulas tentang bagaimana menjadi bunda produktif. Bunda Produktif sesuai dengan value di Ibu Profesional adalah bunda yang akan berikhtiar menjemput rejeki, tanpa harus meninggalkan amanah utamanya yaitu anak dan keluarga, karena “Rezeki itu pasti Kemuliaanlah yang harus dicari”. Teringat pengalaman ketika memutuskan untuk berhenti bekerja, banyak yang menyayangkan akan keputusan yang saya buat. Saya yang kala itu dipandang sudah memiliki pekerjaan yang bagus, posisi yang sesuai serta gaji yang lebih dari cukup dengan rela melepaskannya demi anak yang ingin saya asuh, ingin saya didik, ingin saya jaga dengan tangan saya sendiri. Bukan sebuah keputusan yang mudah bagi saya. Keputusan ini saya ambil setelah memikirkannya berulang kali, mendiskusikannya dengan suami serta memohon ketetapan terbaik dari Nya. Alhamdulillah, saya sangat bersyukur, suami saya mendukung apa yang menjadi keputusan saya. Rasa syukur sekali lagi saya rasakan bahwa saya dan suami memiliki pandangan yang sama yakni, “Rezeki sudah Allah atur, tidak perlu khawatir tidak kebagian rezeki. Yang terpenting adalah bisa membersamai anak dengan baik dan menjadikannya anak yang sholeh dan cerdas serta memiliki pribadi yang unggul”. Dan kini saya tengah menjalani peran saya sebagai Full Time Mom.

Tak terasa 3 tahun sudah saya menjalani kehidupan saya sebagai full time mom atau orang-orang lebih banyak mengatakan sebagai Ibu Rumah Tangga. Menjalani peran ini ternyata tidaklah mudah. Terkadang rasa lelah, ingin menyerah dan jenuh datang menghampiri. Namun saya bersyukur, Allah selalu mampu membangkitkan saya dari rasa jenuh melalui berbagai hal, mulai dari orang-orang disekitar hingga menakdirkan saya untuk dapat bergabung dengan komunitas IIP ini sehingga semangat saya untuk terus belajar, untuk terus meningkatkan kualitas diri bisa terjaga.

Berkaitan dengan materi kali ini, menjadi bunda produktif bagi saya bukan hanya sekedar mampu menghasilkan materi. Menjadi bunda produktif berarti mampu menjadi pribadi yang dapat memberi manfaat bagi dirinya sendiri, keluarga maupun lingkungan.

Dalam kondisi saya sebagai seorang ibu rumah tangga atau full time mom, menjadi produktif berarti mampu mengasuh & mendidik anak dengan sebaik-baiknya, mampu mengurus suami dengan sebaik-baiknya, mampu mengurus rumah dengan sebaik-baiknya dan mampu mengamalkan ilmu diluar rumah dengan sebaik-baiknya. Dan untuk menjadi bunda produktif harus mampu pula mengenal bakat serta potensi yang ada dalam diri, agar apa yang yang menjadi potensi tersebut dapat secara maksimal dikembangkan demi menebar manfaat. Dalam NHW #7 ini saya menjawab quisioner pada temubakat.com dengan hasil sbb (pada gambar disamping) :   

Secara keseluruhan, hasil ini banyak yang sesuai dengan karakter saya. Beberapa aktifitas yang saya lakukan saat ini pun sesuai dengan bakat yang saya miliki. Oleh sebab itu, saya akan tetap focus pada bakat saya dan menyiasati apa yang jadi kekurangan saya.

Kuadran Aktifitas

Poin terakhir dalam NHW #7 ini, adalah membuat diagram aktifitas. Berbagai aktifitas yang sehari-hari dilakukan tentunya ada yang kita sukai dan bisa kita lakukan, ada yang tidak kita sukai tapi bisa dilakukan, ada yang kita sukai namun tidak bisa dilakukan dan terakhir ada aktifitas yang tidak kita sukai dan tidak bisa kita lakukan. Segala aktifitas ini tentunya tetap berhubungan dengan bakat-bakat yang kita miliki. Dan berikut ini adalah kuadran aktifitas saya :


Bisa
Tidak Bisa
Suka
1.  Memasak & Membuat Kue
2.  Mengajar
3.  Membuat prakarya
4.  Mendongeng
1.    Berjualan
2.    Menjahit
3.    Jalan-jalan ke tempat jauh
4.    Berenang

Tidak Suka
1.    Membereskan rumah
2.    Olahraga
3.    Menyetrika
1.    Berdandan
2.    Memperbaiki alat-alat rusak